Heli canggih ini dibuat oleh perusahaan gabungan raksasa dirgantara Amerika yaitu Boeing dan Sikorsky. selain itu dibantu oleh beberapa perusahaan rekanan sebagai produsen radar dan avionic (aviation electronic) semacam Raytheon dan Northrop Grumman dari Amrik. Jika dilihat secara fisik comanche lebih kecil dan ringan apabila dibandingkan dengan AH-64 Apache, ini karena bahan komposit yang digunakan sehingga bobotnya bisa lebih ringan.
Sesuai namanya RAH-66 merupakan helikopter yang bertugas untuk misi pengintaian bersenjata dan elemen serang ringan (RAH= Reconnaissance Armed/Attcak Helicopter). Rencananya Comanche akan masuk operasional di lingkungan angkatan darat AS/US ARMY. Comanche dibuat untuk menggantikan armada heli intai Army yang mulai tua yaitu OH-58D Kiowa Warrior. Berbeda dengan AH-64 Apache yang memang dibuat untuk heli serang murni, Comanche berperan utama sebagai heli intai (reconnaissance), namun ia dilengkapi senjata yang bisa digunakan untuk pertahanan maupun menyerang, namun senjata yang dibawa tidak sebanyak Apache. selain sebegai elemen intai ia juga bisa digunakan untuk pertempuran udara dan elemen pendukung infantri jarak dekat (close air support) jadi bisa dibilang sebenarnya Comanche ini merupakan heli tempur multifungsi.
Comanche memiliki cantelan senjata yang dapat dilipat, ini berfungsi mengurangi daya hambat dan mengurangi radiasi radar juga, bisanya cantelan ini dilipat ketika melakukan misi pengintaian, sehingga jika dilihat dari depan akan terlihat ramping.
Gabungan dari teknologi desain dan bahan komposit yang digunakan juga memberikan keuntungan lain, diantaranya selain tak kasat radar, heli ini juga sulit dilacak oleh pelacak infra merah karena bahan yang digunakannya dan mesin yang bagus. selain itu suara dari heli ini sangat senyap, apabila anda perhatikan di film “Incredible Hulk”, anda akan tahu bagaimana tenangnya suara heli ini, hanya terdengar bunyi “ssss…” yang halus. ini memeberikan keuntungan ketika harus melakukan pengintaian agar tidak mudah terdeteksi musuh.
Mesin yang digunakan juga termasuk canggih, Comanche menggunakan mesin T800-LHT-802 sebanyak dua buah keluaran Light Helicopter Turbine Engine Company yang merupakan perusahaan gabungan antara Rolls Royce (Inggris) dengan Honeywell (AS). mesin turboshaft ini mempunyai kekuatan sebesar 2,688 tenaga kuda untuk setiap mesinnya. mesin ini memberikan keuntungan selain suara yang hening juga gas buangan yang tidak terlalu panas sehingga sulit di deteksi infra merah. selain itu keunggulan efisiensi bahan bakar juga ditawarkan oleh mesin ini.
Untuk urusan kokpit juga Comanche termasuk canggih, dilengkapi dengan MFD (multifunction display) digital dan perangkat intai serta sensor yang canggih buatan Raytheon dan Northrop Grumman. Untuk keselamatan pilot, kaca kokpit juga dibuat tahan peluru. pilot juga dilengkapi helm yang canggih yang memiliki banyak sensor didalamnya.
Rudal Anti-tank AGM-114 Hellfire dan Hellfire II, ini merupakan senjata andalan dari Apache dan heli serang Amrik lainnya, rudal udara ke darat (AGM=air to ground missile) ini sangat ganas, walaupun ukurannya relatif kecil namun ia sanggup menghancurkan kendaraan lapis baja tebal macam tank menjadi berantakan seperti kaleng kerupuk.
Rudal Udara ke udara (AAM=air to air missile) AIM-92 Stinger, rudal ini juga biasa dibawa oleh Apache, rudal ini berfungsi untuk menghantam sasaran udara semacam pesawat atau helikopter musuh.
Roket Hydra 70mm, roket ini biasa dipasang pada pod yang berisi puluhan roket yang bisa di gantung pada cantelan senjata pada tubuh heli.
Kanon/Senapan mesin kaliber 30mm berupa gatling gun berlaras tiga buah, dalam satu misi biasanya Comanche dilengkapi oleh 500 butir peluru 30mm (wow!!)
Dengan melihat list senjata yang sanggup dibawanya serta berbagai fungsi yang dapat dilakukannya tidak salah apabila heli ini diperkirakan akan menjadi andalan masa depan angkatan darat Amerika, namun ternyata kenyataan berkata lain.
Pada tanggal 23 Februari 2004, Angkatan Darat AS memutuskan untuk menghentikan program pengadaan Heli Intai bersenjata RAH-66 Comanche, dengan demikian tamatlah sudah riwayat calon ksatria ini. alasan yang diberikan katanya anggaran yang tidak mencukupi karena mahalnya biaya pengembangan heli ini, dan pertimbangan untuk mengalokasikan anggaran untuk peremajaan armada heli yang lain. namun saya sendiri meragukan alasan tersebut, rasanya sayang sekali jika proyek yang menjanjikan macam Comanche dihentikan dengan alasan dana, amerika itu negara kaya, sepertinya alasanya dibuat2. untuk pengembangan F-22 Raptor saja Amerika bisa mendanainya, padahal Raptor itu bisa dibilang proyek pengadaan senjata paling mahal di Amerika, namun nasib Raptor lebih baik, awal 2007 lalu raptor sudah resmi operasional di AU Amerika. kalau menurut pandangan saya kemungkinan ada konspirasi dibalik pembatalan ini, mungkin ada sentimen tertentu dari pejabat pertahanan di amerika terhadap salahsatu perusahaan yang terlibat, seperti yang terjadi pada kasus pensiunnya F-14 Tomcat dari AL Amerika Oktober 2006 silam, menurut gosip ada indikasi sentimen negatif dari pejabat terhadap Grumman Selaku pabrik pembuat F-14. namun semuanya hanya gosip dan opini belaka, kenyataanya hanya mereka yang tahu.
Saya sendiri sangat menyayangkan pembatalan proyek Comanche tersebut, karena heli ini sudah sedemikian canggihnya, rasanya sayang saja jika hanya berlaga sampai tahap uji prototype saja. maka dari itu saya menyebut heli ini sebagai calon ksatria yang gagal berlaga.Angkatan darat AS sendiri sekarang telah menandatangani kontrak dengan Bell Textron Helicopter untuk pengadaan ARH (Armed Reconaisance Helicopter) untuk menggantikan peran Comanche yang dibatalkan. Bell beruntung mendapatkan tender proyek pengadaan ARH tersebut, disebutkan Army memesan sekitar 368 buah ARH kepada Bell. ARH ini menyandang nama resmi di ARH-70 di lingkungan militer Amerika. Heli intai ini memang sama2 bersenjata, namun tidak seberat dan secanggih RAH-66 Comanche, dan tentunya lebih murah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar