Dari seekor burung lahirlah pesawat jet yang bisa terbang nonstop tanpa menghasilkan emisi gas buang. Itulah Lockheed Martin, perusahaan pesawat yang berpusat di Bethesda, Maryland, Amerika Serikat.
Pesawat ini terinspirasi burung godwit.
Inilah burung yang terbang tiap musim gugur dari Alaska menuju Selandia Baru menempuh jarak 11 ribu kilometer selama delapan hari tanpa henti. Tak mengherankan bila bentuk pesawat ini identik dengan burung yang sedang melayang diudara. Moncong pesawat didesain menyerupai paruh burung. Kelebihan utamanya adalah pada sayap pesawat yang benar-benar mengadopsi bentuk sayap godwit.
William Black, desainer Lockheed Stratoliner asal Inggris, mengatakan, dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan pesawat biasa, sayap pesawat ini mampu menghasilkan gaya angkat yang lebih besar. Cara ini cukup jitu untuk mengangkat pesawat ke angkasa tanpa banyak membuang energi. Pesawat jet ini dirancang dengan empat mesin cryogenic hydrogen turbofan yang mampu menyimpan dan mengolah hidrogen menjadi bahan bakar.
Karena itu, pesawat ini ramah lingkungan tanpa menghasilkan polusi. Sayangnya tidak ada pernyataan resmi dari Lockheed Martin kapan pesawat ini akan diluncurkan.
